Minggu, 05 Mei 2013

perubahan rekomendasi imunisasi orang dewasa

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu peyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. imuniasi berasal dari kata "imun" yang berarti kebal atau resisten. kali ini akan membahas mengenai perubahan rekomendasi imunisasi untuk orang dewasa yang dipublikasikan di jurnal Annals of Internal Medicine.

perubahan pertama terkait dengan vaksin human papilloma virus (HPV). vakisn ini tidak hanya direkomendasikan untuk anak perempuan saja, tetapi juga untuk anak lai-lai yang berusia antara 11 sampai 21 tahun. pemberian vaksin HPV pada remaja laki-laki dianggap lebih cost-effective saat ini. untuk laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, vaksinasi HPV disarankan hingga pada kelompok usia 26 tahun.


perubahan kedua, vaksinasi hepatitis B sekarang di rekomendasikan untuk orang dewasa penderita  diabetes yang berusia kurang dari 60 tahun. penyebabnya adalah dengan bukti-bukti ilmiah yang menemukan bahwa penderita diabetes usia 23 -59 tahun memiliki resiko 2 kali lebih besar untuk menderita hepatitis dibandingkan dengan mereka yang tidak mengidap diabetes.

vaksinasi untuk penyakit dipteri, pertusis dan tetanus  (DPT) sekarang juga disarankan pada ibu hamil setelah kehamilan 20 minggu. hal ini juga memungkinkan antibodi yang terbentuk pada ibu hamil akan diteruskan ke janin yang dikandung.


setiap orang yang berusi 6 bulan atau lebih termasuk pekerja dilayanan kesehatan disarankan untuk mendapatkan vaksinasi influenza. untuk orang dewasa berusia 18-64 tahun. vaksinasi influenza lebih baik diberikan secra intradermal ( suntikan bawah kulit ). rekomendasi terbaru juga menyebutkan bahwa penderita alergi telur yang sebelumnya merupakan kontraindikasi pemberian vaksinasi influenza, sekarang sudah boleh diberikan vaksin ini.


SUMBER : Advisory Commitee on Immunization Practices. Recommended Adult Immunization Schedule : United States, 2012. Ann Intern Med. 2012 : 156 : 211-217

Tidak ada komentar:

Posting Komentar