Metodologi
Participatory Assessment (MPA) adalah metodologi terobosan yang pertama kali
divalidasi dalam studi penelitian pada tahun 2001. Hal ini dilakukan oleh
Pogramme Air & Sanitasi (WSP) dan IRC dengan 88 komunitas di 15 negara dan
meneliti isu-isu berikut dan koneksi mereka:
- Tingkat perencanaan demokratis dan
demand-responsif;
- Tingkat pembagian yang adil dari beban dan
manfaat antara perempuan dan laki-laki;
- Tingkat otonomi, ekuitas, dan kualitas manajemen
layanan lokal;
- Tingkat dukungan kelembagaan untuk partisipasi
masyarakat dan manajemen, dan jenis kelamin, dan keadilan sosial;
- Tingkat dukungan kebijakan
apa definisi MPA ??
MPA
menggunakan pendekatan-pendekatan partisipatori,
misalanya Participatory Rural Appraisal (PRA),
Self-esteem, Associative Strength,
Resourcefulnee, dan Action Planning
and Responsibilities (SARAR) sebagai perangkat dan metode yang selama
bertahun-tahun telah terbukti efektif untuk membuat masyarakat berpartisipasi.
MPA mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- MPA merupakan metode yang baik ditujukan kepada dinas pelaksana maupun kepada masyarakatuntuk mencapai program yang dikelola secara bersinambungan dan berdaya guna. Metode ini dirancang sedemikian rupa untuk melibatkan semua stakeholder utama yang menganalisis keberadaan masyarakat yang memiliki empat komponen penting: lelaki miskin, perempuan miskin, lelaki kaya, dan perempuan kaya. Dengan demikian, MPA mengoperasionalkan kerangka analisis gender dan kemiskina untuk menaksirkan/memprediksi kesinambungan program.
- MPA menggunakan satu set indikator yang sector specific untuk mengukur kesinambungan, ketanggapan kebutuhan geder, dan kepekaan akan kemiskinan. Masing-masing diukur denganmenggunakan urutan partisipatory pada masyarakat, dinas pelaksana, dan embuat kebijakan. Hasil dari penilaian pada tingkat masyarakat dibawa oleh wakil-wakil masyarakat pengguna dan dinas ke dalam rapat stakeholder, dengan tujuan untuk secara bersama-sama mengevaluasi faktor-faktor kelembagaan/institusi onal yang berpengaruh pada dampak program dan kesinambungan di lapangan.
- MPA menghasilkan sejumlah data kualitatif dan kuantitatif yang dapat dianalisi antar masyarakat, dan antar waktu. Dengan deimikian, MPA digunakan untuk menghasilkan inforfasi manajemen yang sesuai untuk analisis program.
Siapa yang Dapat Menggunakan MPA?
MPA membuka
kemungkinan untuk digunakan dalam bermacam-macam keperluan. Informasi yang
dihasilkan secara visual dapat dengan mudah dikonversikan ke dalam proses
numerik data atau presentasi grafis. Hasil yang berupa grafik tingkat
masyarakat akan diperoleh segera setelah diterapkannya perangkat partisipatori
terhadap kelompok-kelompok dalam masyarakat, lelaki, perempuan, kaya, dan
miskin yang lalu dapat dipresentasikan di hadapan danversisfikasikan kepada
warga masyarakat secara keseluruhan. Informasi ini dapat digunakan untuk
membantu para manajer atau personal program melihat kecenderungan yang terjadi dan
menganalisis sebab-sebabnya. Penilaian atas program dapat dipakai untuk
keperluan analisis kebijakan.
Bagaimana dengan Persyaratan dalam MPA ??
MPA
dirancang sebagai bagian integral dari suatu proyek bukan sekedar tambahan atau
sesuatu yang berdiri sendiri, untuk merancang sebuah kegiatan partisipatif yang
sedang berjalan maupun yang ingin menerapkan penilaian partisipatori
MPA bukan hanya sekedar
seperangkat peralatan partisipatori, karena pertama, MPA menambahkan sebuah
kerangka analisis yang mendorong ke arah kesinambungan, mengubah data
partisipatori menjadi kode kuantitatif untuk digunakan ke dalam analisis
kesinambungan. Kedua, karena watak / ciri keseluruhannya adalah partisipatori
maka MPA mendorong proses pembelajaran para peserta.
Umumnya, penilaian MPA
untuk keperluan rancangan program/proyek memerlukan sampel yang terdiri atas
beberapa masyarakat yang secara kesuluruhan mewakili variabel utama yang
berepengaruh dalam pembuatan rancangan kegiatan/program baru, misalnya kondisi
geohidrologis dan sosio-ekonomi. Tindakan lanjut penialaian yang digunakan
dapat diterapkan untuk kegiatan/program yang dikendalikan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar