Selasa, 07 Mei 2013

belajar "Methodology for Participatory Assesment (MPA)"


Metodologi Participatory Assessment (MPA) adalah metodologi terobosan yang pertama kali divalidasi dalam studi penelitian pada tahun 2001. Hal ini dilakukan oleh Pogramme Air & Sanitasi (WSP) dan IRC dengan 88 komunitas di 15 negara dan meneliti isu-isu berikut dan koneksi mereka:
  • Tingkat perencanaan demokratis dan demand-responsif;
  • Tingkat pembagian yang adil dari beban dan manfaat antara perempuan dan laki-laki;
  • Tingkat otonomi, ekuitas, dan kualitas manajemen layanan lokal;
  • Tingkat dukungan kelembagaan untuk partisipasi masyarakat dan manajemen, dan jenis kelamin, dan keadilan sosial;
  • Tingkat dukungan kebijakan
apa definisi MPA ??

MPA menggunakan pendekatan-pendekatan partisipatori, misalanya Participatory Rural Appraisal (PRA), Self-esteem, Associative Strength, Resourcefulnee, dan Action Planning and Responsibilities (SARAR) sebagai perangkat dan metode yang selama bertahun-tahun telah terbukti efektif untuk membuat masyarakat berpartisipasi. MPA mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  1.  MPA merupakan metode yang baik ditujukan kepada dinas pelaksana maupun kepada masyarakatuntuk mencapai program yang dikelola secara bersinambungan dan berdaya guna. Metode ini dirancang sedemikian rupa untuk melibatkan semua stakeholder  utama yang menganalisis keberadaan masyarakat yang memiliki empat komponen penting: lelaki miskin, perempuan miskin, lelaki kaya, dan perempuan kaya. Dengan demikian, MPA mengoperasionalkan kerangka analisis gender dan kemiskina untuk menaksirkan/memprediksi kesinambungan program.
  2.  MPA menggunakan satu set indikator yang sector specific untuk mengukur kesinambungan, ketanggapan kebutuhan geder, dan kepekaan akan kemiskinan. Masing-masing diukur denganmenggunakan urutan partisipatory pada masyarakat, dinas pelaksana, dan embuat kebijakan. Hasil dari  penilaian pada tingkat masyarakat dibawa oleh wakil-wakil masyarakat pengguna dan dinas ke dalam rapat stakeholder, dengan tujuan untuk secara bersama-sama mengevaluasi faktor-faktor kelembagaan/institusi onal yang berpengaruh pada dampak program dan kesinambungan di lapangan.
  3.  MPA menghasilkan sejumlah data kualitatif dan kuantitatif yang dapat dianalisi antar masyarakat, dan antar waktu. Dengan deimikian, MPA digunakan untuk menghasilkan inforfasi manajemen yang sesuai untuk analisis program.
      Siapa yang Dapat Menggunakan MPA? 

MPA membuka kemungkinan untuk digunakan dalam bermacam-macam keperluan. Informasi yang dihasilkan secara visual dapat dengan mudah dikonversikan ke dalam proses numerik data atau presentasi grafis. Hasil yang berupa grafik tingkat masyarakat akan diperoleh segera setelah diterapkannya perangkat partisipatori terhadap kelompok-kelompok dalam masyarakat, lelaki, perempuan, kaya, dan miskin yang lalu dapat dipresentasikan di hadapan danversisfikasikan kepada warga masyarakat secara keseluruhan. Informasi ini dapat digunakan untuk membantu para manajer atau personal program melihat kecenderungan yang terjadi dan menganalisis sebab-sebabnya. Penilaian atas program dapat dipakai untuk keperluan analisis kebijakan.

  Bagaimana dengan  Persyaratan dalam MPA ??

MPA dirancang sebagai bagian integral dari suatu proyek bukan sekedar tambahan atau sesuatu yang berdiri sendiri, untuk merancang sebuah kegiatan partisipatif yang sedang berjalan maupun yang ingin menerapkan penilaian partisipatori
MPA bukan hanya sekedar seperangkat peralatan partisipatori, karena pertama, MPA menambahkan sebuah kerangka analisis yang mendorong ke arah kesinambungan, mengubah data partisipatori menjadi kode kuantitatif untuk digunakan ke dalam analisis kesinambungan. Kedua, karena watak / ciri keseluruhannya adalah partisipatori maka MPA mendorong proses pembelajaran para peserta.
Umumnya, penilaian MPA untuk keperluan rancangan program/proyek memerlukan sampel yang terdiri atas beberapa masyarakat yang secara kesuluruhan mewakili variabel utama yang berepengaruh dalam pembuatan rancangan kegiatan/program baru, misalnya kondisi geohidrologis dan sosio-ekonomi. Tindakan lanjut penialaian yang digunakan dapat diterapkan untuk kegiatan/program yang dikendalikan masyarakat.

    MPA dikembangkan untuk penilaian terbukti merupakan alat yang berguna dan efektif bagi pembuat kebijakan, manajer program dan masyarakat setempat dalam memonitor kesinambungan program mereka dan mengambil tindakan yang diperlukan agar semakin membaik. Metodologi tersebut mengungkapkan bagaimana caranya individu-individu yang terpinggirkan (kaum perempuan dan keluarga kurang mampu) dapat ikut berpartisipasi dan mengambil manfaat dari program, bersama-sama dengan kaum lelaki dan keluarga yang berada. Metode ini juga memperlihatkan kepada faktor-faktor kunci yang membawa kita menuju keberhasilan dalam program-program yang dikelola masyarakat, serta pada saat yang bersamaan juga memungkinkan kita untuk melakukan agregasi kuantitatif atas data monitoring masyarakat agar dapat digunakan pada tingkat program dan tingkat pembuat kebijakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar