Selasa, 14 Mei 2013

Epidemiologi Malaria

         Malaria masih merupakan masalah kesehatan di negara tropis, dengan perkiraan sekitar 40% penduduk dunia maish mengidap malaria. penyakit malaria masih juga merupakan masalah kesehatan global, karena menyebabkan kematian dan mengakibatkan dampak sosial ekonomi besar terutama penduduk miskin yang bermukim di negara-negara sedang berkembang endemic malaria.

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina.
Di Indonesia malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian tertinggi terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil. selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan menurunkan produktivitas kerja.

secara segitiga epidemiologi penyakit malaria dapat diuraikan sebagai berikut :


    1.      Agent
     penyakit malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah manusia yang secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. sampai sekarang dikenal 4 jenis plasmodium sebagai penyebab malaria  yaitu :

a.       plasmodium falciparum sebagai penyebab Malaria Tropika
penyebab sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma, mengigau dan kematian. Plasmodium jenis ini memiliki masa inkubasi selama 9 – 14 hari.
b.      plasmodium vivaks sebagai penyebab penyakit Malaria Tertiana.
Malaria tertiana dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama dua minggu setelah infeksi). Plasmodium jenis ini memiliki masa inkubasi selama 12 – 17 hari
c.       plasmodium malariae sebagai penyebab penyakit Malaria Quartana
memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala itu kemudian akan terulang lagi tiap tiga hari.
d.      plasmodium ovale
penyakit Malaria dengan gejala yang hampir  serupa dengan Malaria Tertiana. Plasmodium jenis ini memiliki masa inkubasi selama 16 – 18 har



2. Host
      setiap manusia dapat terkena malaria. Selain itu plasmodium juga dapat menginfeksi hewan seperti anjing, kuda dan sapi. Host yang sangat rentan terhadap malaria adalah ibu hamil dan anak-anak karena dapat menyebabkan kematian. penduduk yang tinggal di daerah endemik malaria lebih jebal terhadap malaria di daerahnya, karena memperoleh kekebalan alami. adanya faktor genetik yang protektif terhadap malaria adalah kelainan hemoglobin misal : thalasemia dan hemoglibinopati.

3. Environment
       a. suhu
     Suhu mempengaruhi perkembangan parasit dalam nyamuk. Suhu optimum berkisar antara 20-30ºC. makin tinggi suhu ( sampai batas tertentu ) makin pendek masa inkubasi ekstrinsik (sporogoni) dan sebaliknya makin rendah suhu makin panjang masa inkubasi ekstrinsi
    b.      Kelembaban
      Kelembapan akan memperpendek umur nyamuk. Tingkat kelembaban 60% merupakan batas paling rendah untuk memungkinkan hidup nyamuk. Pada kelembaban yang lebih tinggi nyamuk akan menjadi lebih aktif dan lebih sering menggigit sehingga meningkatkan penularan manusia
    c. Hujan
     Pada umumnya hujan akan mempermudah perkembangan nyamuk dan terjadinya epidemi malaria besar kecilnya pengaruh tergantung pada jenis dan deras hujan, jenis vector dan jenis perindukan. Hujan yang diselingi panas akan memperbesar kemungkinan berkembang biaknya nyamuk anopheles
d.      Ketinggian
     Secara umum malaria berkurang pada ketinggian yang semakin bertambah. Hal ini berkaitan dengan menurunnya suhu rata-rata. Pada ketinggian  di atas 2000 m  jarag terjadi transmisi malaria. Hal ini bisa berubah bila terjadi pemanasan bumi dan pengaruh El-nino.
e.       Angin
      Kecepatan dan arah angin dapat mempengaruhi jarak terbang nyamuk dan ikut menentukan jumlah kontak antara nyamuk dengan manusia
f.       Sinar matahari
     Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan larva nyamuk berbeda-beda tergantung jenis spesies. Ex : An. Sundaicus suka ditempat teduh, An. Hyrcanus spp dan An. Pinctulatus spp lebih menyukai tempat terbuka
g.      Arus air
      Pengaruh arus air tergantung kepada jenis spesies anopheles. An. Barbirostris menyukai perindukan yang airnya statis / mengalir lambat sedangakan An. Minimus menyukai aliran air yang deras dan An. Letifer menyukai air tergenang.
h.      Kadar garam
     An. Sudaicus tumbuh optimal pada air payau yang kadar garamnya 12-18% dan tidak berkembang pada kadar garam 40% ke atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar