Malaria masih merupakan masalah kesehatan di negara tropis, dengan perkiraan sekitar 40% penduduk dunia maish mengidap malaria. penyakit malaria masih juga merupakan masalah kesehatan global, karena menyebabkan kematian dan mengakibatkan dampak sosial ekonomi besar terutama penduduk miskin yang bermukim di negara-negara sedang berkembang endemic malaria.
Malaria adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel
darah merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan
nyamuk anopheles betina.
Di Indonesia malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian tertinggi terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil. selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan menurunkan produktivitas kerja.
secara segitiga epidemiologi penyakit malaria dapat diuraikan sebagai berikut :
Di Indonesia malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian tertinggi terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil. selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan menurunkan produktivitas kerja.
secara segitiga epidemiologi penyakit malaria dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Agent
penyakit malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah manusia yang secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. sampai sekarang dikenal 4 jenis plasmodium sebagai penyebab malaria yaitu :
a.
plasmodium falciparum sebagai
penyebab Malaria Tropika
penyebab
sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi
jalan darah ke otak, menyebabkan koma, mengigau dan kematian. Plasmodium jenis
ini memiliki masa inkubasi selama 9 – 14 hari.
b.
plasmodium
vivaks sebagai penyebab
penyakit Malaria Tertiana.
Malaria tertiana dengan
gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama
terjadi (dapat terjadi selama dua minggu setelah infeksi). Plasmodium jenis ini memiliki masa inkubasi selama 12 –
17 hari
c.
plasmodium malariae sebagai
penyebab penyakit Malaria Quartana
memiliki masa inkubasi
lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya
tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala itu kemudian
akan terulang lagi tiap tiga hari.
d.
plasmodium ovale
penyakit Malaria dengan gejala yang
hampir serupa dengan Malaria Tertiana. Plasmodium jenis ini memiliki masa inkubasi selama 16 –
18 har
2. Host
setiap manusia dapat terkena malaria. Selain itu plasmodium juga dapat menginfeksi hewan seperti anjing, kuda dan sapi. Host yang sangat rentan terhadap malaria adalah ibu hamil dan anak-anak karena dapat menyebabkan kematian. penduduk yang tinggal di daerah endemik malaria lebih jebal terhadap malaria di daerahnya, karena memperoleh kekebalan alami. adanya faktor genetik yang protektif terhadap malaria adalah kelainan hemoglobin misal : thalasemia dan hemoglibinopati.
3. Environment
3. Environment
a. suhu
Suhu mempengaruhi
perkembangan parasit dalam nyamuk. Suhu optimum berkisar antara 20-30ºC. makin
tinggi suhu ( sampai batas tertentu ) makin pendek masa inkubasi ekstrinsik
(sporogoni) dan sebaliknya makin rendah suhu makin panjang masa inkubasi
ekstrinsi
b. Kelembaban
Kelembapan akan
memperpendek umur nyamuk. Tingkat kelembaban 60% merupakan batas paling rendah
untuk memungkinkan hidup nyamuk. Pada kelembaban yang lebih tinggi nyamuk akan
menjadi lebih aktif dan lebih sering menggigit sehingga meningkatkan penularan
manusia
c. Hujan
Pada umumnya hujan akan
mempermudah perkembangan nyamuk dan terjadinya epidemi malaria besar kecilnya
pengaruh tergantung pada jenis dan deras hujan, jenis vector dan jenis
perindukan. Hujan yang diselingi panas akan memperbesar kemungkinan berkembang
biaknya nyamuk anopheles
d. Ketinggian
Secara umum malaria
berkurang pada ketinggian yang semakin bertambah. Hal ini berkaitan dengan
menurunnya suhu rata-rata. Pada ketinggian
di atas 2000 m jarag terjadi
transmisi malaria. Hal ini bisa berubah bila terjadi pemanasan bumi dan
pengaruh El-nino.
e. Angin
Kecepatan dan arah
angin dapat mempengaruhi jarak terbang nyamuk dan ikut menentukan jumlah kontak
antara nyamuk dengan manusia
f. Sinar
matahari
Pengaruh sinar matahari
terhadap pertumbuhan larva nyamuk berbeda-beda tergantung jenis spesies. Ex : An. Sundaicus suka ditempat teduh, An. Hyrcanus spp dan An. Pinctulatus spp lebih menyukai tempat terbuka
g. Arus
air
Pengaruh arus air
tergantung kepada jenis spesies anopheles.
An. Barbirostris menyukai perindukan yang airnya statis / mengalir lambat
sedangakan An. Minimus menyukai aliran air yang deras dan An. Letifer menyukai air tergenang.
h. Kadar
garam
An. Sudaicus tumbuh optimal pada
air payau yang kadar garamnya 12-18% dan tidak berkembang pada kadar garam 40%
ke atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar